Refleksi KritisTeologi Aswaja




               
Kata “teologi keanusiaan” barang kali kurang lazim didengar, karena yang namanya teologi mesti dikaitkan dengan Tuhan, kata “teologi kemanusiaan” sepintas memang mengandung contradiction in terminis. Kata teologi itu sendiri memang berarti ilmu tentang ketuhanan (“teo” berarti tuhan dan “logos” berarti ilmu).
                Kendati menghadapi tantangan yang berat, merumuskan teologi yang mempunyai visisosial dan kemanusiaan haus dilakukan, karena hal semacam ini hampir-hampir lepasdari pemikiran para teolog Islam masa lampau. Atas dasar itu, tidak aneh jikasaat ini kita sangat sulit bias menemukan visi social-kemanusiaan dalam teologi yang berkembang selama ini, termasuk dalam doktrin ahlussunnah waljama’ah. Keyakinan teologi dengan realitas social seakan merupakan sesuatu yang terpisah sama sekali, tidak ada kaitan satu dengan yang lain. Jika mengikuti pandangan yang terakhir ini, maka tidak ada kaitan antara teologi dan transformasi sosial







EmoticonEmoticon