Suara
adzan menempati posisi istimewa dalam hati umat Islam. Bunyi yang
dipantulkannya sangat berbeda dari suara-suara lainnya. Setiap orang memunyai
ekspresi tersendiri ketika adzan dikumandangkan. Ada yang berdiri hingga adzan
selesai. Orang yang tidur tiba-tiba langsung duduk ketika mendengar suara
adzan. Orang yang sedang beraktivitas langsung berhenti dan terdiam sampai
adzan selesai digemakan. Ekspresi berdiri, duduk, dan lain-lain ini merupakan
bentuk penghormatan seseorang akan suara adzan karena suara adzan terbilang
sakral. Hal ini juga tidak hanya terjadi di zaman sekarang, sejak dulu
masyarakat sudah terbiasa melakukan hal ini. Namun apakah ekspresi semisal ini
merupakan kewajiban, kesunahan, atau bagaimana? Terkait masalah ini al-Suyuthi
dalam Hawi al-Fatawa menjelaskan: وما
ذكر في السؤال من
أن السامع للمؤذن في
حال قيامه لايجلس وفي
حال جلوسه يستمر على
جلوسه لا أصل له
في الحديث ولا ورد
قط في حديث لا
صحيح ولا ضعيف ولا
ذكره أحد من أصحابنا
في كتب الفقه فيجوز
للسامع اذا كان قائما
أن يجلس وإذا كان
جالسا أن يضطجع وإذا
كان مضطجعا أن يستمر
على الاضطجاع Sebenarnya berita yang
beredar tentang orang yang berdiri tidak boleh langsung duduk dan orang yang
duduk harus tetap duduk ketika mendengar suara adzan, tidak ada landasan dalam
hadits Nabi, baik hadits shahih maupun dhaif. Bahkan tidak seorang pun ulama
fikih menyebutkan permasalahan ini. Maka orang yang mendengar suara adzan
sementara ia dalam posisi berdiri diperbolehkan langsung duduk. Orang yang
sedang duduk diperbolehkan untuk berbaring. Orang yang berbaring diperkenankan
juga untuk tetap berbaring. Pendapat as-Suyuthi ini paling tidak bisa dijadikan
argumentasi bahwa berdiri ketika mendengar suara adzan bukanlah sebuah
kewajiban. Begitu pula dengan orang yang duduk dan berbaring juga diperbolehkan
melanjutkan posisinya, tanpa harus mengubah posisi ketika menyimak suara adzan.
Namun kita juga tidak boleh menyalahkan bila ada orang yang berdiri ketika
mendengar suara adzan. Sebab bisa jadi itu bentuk dari penghormatannya dan
ekpresinya. Wallahu a’lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon